Nama :
Khairul Husna
Jurusan : Syari’ah/ Muamalah
(STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa)
Aku kembali berjalan menyusuri Palestinaku
Hingga fajar menyeruak dibalik puing-puing debu
Menatap nanar ujung jalan yang penuh sesak dengan mayat
Telah habis halaman demi halamanku…
Untuk menuliskan nama-nama jumlah korban di Palestina
Bayi-bayi dilahirkan dibawah hujan bom dan bunyi dentuman
Tentara-tentara Yahudi masih berdiri tegak dengan senjatanya
Seperti Biadap pembunuh kebahagiaan
Ingin rasanya Aku berteriak kepada tentara-tentara itu
Apa salah Palestina? Kapan mereka merdeka?
Bumi
Palestinaku…
Kini
menangis…
Palestina
menangis di atas kebisuan Indonesia
Dan
negara-negara berlabel syari’at islam
Palestina
berdiri sendiri dalam tangis&cucuran air mata
Di
atas cumbu manja Simon Peres
Dan
pemimpin-pemimpin Eropa
Palestina
sendiri di atas kemesraan Bangsa Arab
Dan
Amerika di meja-meja makan malam
Bumi Palestinaku…
Takkan hancur oleh nafsumu, Hai Israel yang haus darah !!!
Takkan pernah mati oleh seranganmu, Wahai Laknatullah !!!
Sesak nafasku tersengal-sengal
Mengingat Palestinaku kini berduka dan bersimbah darah
Hampir mati dihujam peluru perang
Bedebah Kau, Wahai Israel !!!
Ya
Allah… Ya Rabbi…
Ingin
rasanya kukutuk Israel Laknatillah !!!
Ya
Allah, sampai kapan bumi Palestinaku menderita?
Sampai
kapan kita hanya bisa mengecam zionis
Tanpa
bisa bertindak yang nyata ?
Oh, Palestinaku…
Bahkan Indonesia yang baik hati pun
Sedikit hilang ingatan atas kebaikan putramu
Bukankah dulu…
Muhammad Amin al-Hussein
Muhammad Amin al-Hussein
yang lantang mengucap selamat pertama
atas kemerdekaan negara kita?
Bukankah karena dia pula, Akhirnya gelombang-gelombang
dukungan
Bangsa-bangsa dunia membanjiri kemerdekaan negara kita?
Atau, rasa-rasanya…bahkan rakyat Indonesia pun
Sudah tak berselera mengingat keikhlasan uang 5 juta warga
Gaza
Atas gempa yang mengguncang bumi Yogya?
Oh,
Palestinaku…
Di
saat kami begitu lelap melewati sepertiga malam
Disana,
kau tengah bercanda dengan kebiadaban-
kebiadaban badut-badut penghisap darah.
Di saat kami begitu lahap menikmati hidangan sarapan pagi
Disana kau masih harus tiarap untuk melanjutkan hari-hari
Allahummantsur Ikhwana Mujahiddina fi Filistin
Allahummantsur Ikhwana Mujahiddina fi Filistin
Allahummantsur Ikhwana Mujahiddina fi Filistin
( Ya Allah, tolonglah saudara kami para mujahiddin di palestina)
Semenjak
awan kelabu menembus ruang batas itu
Ku
dengar bunyi senjata silih berganti menembus dada
Anak-anak
Palestina
Menjemput
nyawa rakyat Palestina yang tak berdosa
Seluruh dunia telah menyaksikan
Palestina hingga kini tetap bertahan
Meski telah puluhan tahun didzalimi
Karena, Palestina punya Allah sebagai pelindung
Ya Allah……Lindungi bumi Palestinaku…
Hingga rasa aman itu datang…
Menghampiri…
Tiap-tiap diri mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar